Tuesday, February 22, 2011

lop u all....mizz our time 2gether...

Kitorang alwez 2gether...

tym nk p jomheboh!!!hihi

mc10 n me...hoho

Kngn ponteng prep 2010...hihi

minami(mimina) & izzma

farra n e-qah..

cdeyhnye...ak xde...hoho

aimi & mc10

e-qah,ain & farra

fasya & izzma..

Thursday, February 10, 2011

cinta untukmu mama..

“Farah, bangun… sudah azan subuh. mama sudah siapkan sarapan untk kalian di meja…” Tradisi ini sudah berlangsung 26 tahun, sejak pertama kali aku boleh mengingat. Kini usiaku sudah dewasa tapi kebiasaan mama tak pernah berubah. “mama sayang… xpayah susah2, adik sudah dewasa.” pintaku pada mama pada suatu pagi. Wajahnya itu langsung berubah. Pun ketika mama mengajakku makan siang di sebuah restoran. Buru-buru kukeluarkan wang dan kubayar semuanya.

Ingin kubalas jasa mama selama ini dengan hasil keringatku. Raut sedih itu tak bisa disembunyikan. Kenapa mama mudah sekali sedih ? Aku hanya boleh mereka-reka, mungkin sekarang rasenya aku mengalami kesulitan memahami mama karena dari sebuah artikel yang kubaca .. orang yang lanjut usia boleh sangat sensitive dan cenderung untuk bersikap kanak-kanak … tapi entahlah…. Niatku ingin membahagiakannya malah membuat mama sedih. Seperti biasa,mama tidak akan pernah mengatakan apa-apa.

Suatu hari kuberanikan diri untuk bertanya “mama, maafin aadik kalau telah menyakiti perasaan mama. Apa yang buat mama sedih ?” Kutatap sudut-sudut mata mama, ada genangan air mata di sana. Terbata-bata mama berkata, “Tiba-tiba mama merasa kalian tidak lagi membutuhkan mama. Kalian sudah dewasa, sudah boleh menghidupi diri sendiri. mama tidak boleh lagi menyiapkan sarapan untuk kalian, mama tidak boleh lagi kejutkan kalian. Semua sudah boleh kalian lakukan sendiri” Ah, Ya Allah, ternyata buat seorang mama .. bersusah payah melayani putra-putrinya adalah sebuah kebahagiaan. Satu hal yang tak pernah kusadari sebelumnya. Niat membahagiakan boleh jadi malah membuat orang tua menjadi sedih krna kita tidak berusaha untuk saling membuka diri melihat erti kebahagiaan dari sudut pandangan masing-masing.

Diam-diam aku bermuhasabah… Apa yang telah kupersembahkan untuk mama dalam usiaku sekarang ? Adakah mama bahagia dan bangga pada putera putrinya ? Ketika itu kutanya pada mama. mama menjawab “Banyak sekali nak kebahagiaan yang telah kalian berikan pada mama. Kalian membesar dengan sihat dan lucu ketika bayi adalah kebahagiaan. Kalian berprestasi di sekolah adalah kebanggaan buat mama. Setelah dewasa, kalian berprilaku sebagaimana seharusnya seorang hamba, itu kebahagiaan buat mama. Setiap kali binar mata kalian mengisyaratkan kebahagiaan di situlah kebahagiaan orang tua.” Lagi-lagi aku hanya bisa berucap “Ampunkan aku ya Allah kalau selama ini sedikit sekali ketulusan yang kuberikan kepada mama. Masih banyak alasan ketika mama menginginkan sesuatu.”

Betapa sabarnya mama melalui liku-liku kehidupan. Sebagai seorang wanita karier seharusnya banyak alasan yang bisa dilontarkan mama untuk “cuti” dari pekerjaan rumah atau menyerahkan tugas itu kepada pembantu. Tapi tidak! mama seorang yang idealis, menata keluarga, merawat dan mendidik anak-anak adalah hak prerogatif seorang mama yang takkan bleyh dilimpahkan kepada sesiapapun. Pukul 3 pagi mama bangun dan membangunkan kami untuk tahajud.sambil menunggu subuh mama ke dapur menyiapkan sarapan sementara aku dan yg laen masih sedang lena dbuai mimpi lagi… Ah, maafin kami mama … 18 jam sehari sebagai “pekerja” seakan tak pernah membuat mama lelah.. Sanggupkah aku ya Allah ?

* * *

“Farah… bangun nak, sudah azan subuh .. mama sudah siapkan sarapan kalian di meja.. “ Kali ini aku lompat segera.. kubuka pintu bilik dan ku peluk mama sehangat yg mungkin, kuciumi pipinya yang mulai keriput, kutatap matanya lekat-lekat dan kuucapkan “terimakasih mama, aku beruntung sekali memiliki seorang ibu yang baik hati, izinkan aku membahagiakan mama… ”. Kulihat binar itu memancarkan kebahagiaan…

Cintaku ini milikmu, mama… Aku masih sangat memerlukanmu… Maafkan aku yang belum dapat memberikanmu erti kebahagiaan buat dirimu..